Pemdes Karangharja Bersama Petani Gotong-Royong Gropyokan Hama Tikus
HAMA : Pemerintah Desa Karangharja bersama puluhan petani melaksanakan kegiatan gropyokan hama tikus secara bergotong-royong di wilayah pertanian Desa Karangharja, Kecamatan Pebayuran. foto Refky Maulana

PEBAYURAN – Pemerintah Desa Karangharja bersama puluhan petani melaksanakan kegiatan gropyokan hama tikus secara bergotong-royong di wilayah pertanian Desa Karangharja, Kecamatan Pebayuran. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Desa Karangharja, Suhandi di Kantornya pada Senin (25/03/2024).

Sekretaris Desa Karangharja Suhandi mengatakan, dilaksanakannya gropyokan ini sebagai salah satu langkah dalam membasmi hama tikus yang dapat merusak tanaman padi. Sehingga populasi tikus bisa terkendali serta tanaman padi dapat terlindung dari ancaman gagal panen.

“Harapan saya nanti agar semua petani di Desa Karangharja bisa serentak untuk penanaman ke depannya, yang dimana nanti tidak ada hama lagi di wilayah Desa Karangharja,” ujarnya.

Selain itu, tambah dia, guna memaksimalkan pengendalian hama tikus, ke depannya gropyokan hama tikus ini akan terus digencarkan bersama Badan Penyuluhan Pertanian (BPP) Pebayuran, para petani dan masyarakat setempat.

“Ya, gropyokan yang dilaksanakan ini dengan cara manual. Disamping itu, untuk membasmi hama tikus, kita juga sudah bekerjasama dengan BPP Pebayuran untuk melaksanakan pengemposan dan belerang, jadi harapannya nanti supaya hama tikus disini bisa teratasi,” tambah dia.

Sementara itu, perwakilan Kelompok Tani Desa Karangharja, Tohid menambahkan, gropyokan ini dilakukan oleh aparatur desa, petani atau kelompok tani, RT/RW setempat, serta masyarakat secara bergotong-royong.

Dengan cara tikus-tikus tersebut diburu secara langsung pada setiap lubang yang terindikasi sarang tikus. Kemudian langsung memukul tikus-tikus yang keluar dari tempat persembunyiannya dengan menggunakan alat yang telah disiapkan. Karena dengan metode gropyokan ini dinilai efektif dalam membasmi ratusan bahkan ribuan hama tikus.

“Gropyokan ini sebagai langkah awal, artinya kalau dibiarkan saja siklus kehidupan tikus itu cukup cepat, kalau tidak kita cegah peningkatan jumlah populasinya bisa membahayakan. Hasil dari gropyokan ini kami telah mendapatkan hama tikus kurang lebih sebanyak ribuan ekor tikus,” ungkapnya.

Dia berharap, melalui gropyokan ini ke depannya dapat mengurangi jumlah populasi hama tikus yang berada di area pesawahan serta diharapkan hasil panen padi dapat meningkat dari sebelumnya yang mengalami penurunan hasil panen akibat serangan hama tikus.

“Harapan ke depannya pertama kami berharap kepada rekan-rekan petani, pola tanamnya harus serentak. Kedua dengan gropyokan ini, mudah-mudahan kita bisa mengendalikan serangan hama tikus di musim tanam yang akan datang,” harapnya. (adv)