SETU – Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pemantau Kinerja Aparatur Negara (PENJARA), J.M Hendro geram dan miris melihat anak bangsa di Kabupaten Bekasi belajar harus nge deprok tanpa meja dan bangku di sekolah SD maupun SMP.
“Tanpa pendidikan kita tidak akan bisa apa apa bang, saya geram masih ada di dunia pendidikan di perlakukan seperti itu,” ungkap dia kepada Kabarinbekasi.com
Hendro sendiri bingung dan heran dengan sikap para petinggi di Pemerintahan dan Legislatif Kabupaten Bekasi dengan segitunya mengabaikan mutu pendidikan yang seharusnya dapat di nikmati oleh anak anak bangsa di kabupaten bekasi malah jadi boomerang karena sekolah tempat mereka belajar tak disediakan meubeler.
“Seharusnya mereka (Disdik-red) dan (DPRD-red) turun dan mantau langsung ke bawah ke dunia pendidikan. Lihat dong bagaimana kondisi sekolah sekolah baik SD dan SMP saat ini apakah sudah sesuai harapan,” imbuh dia.
Kita tidak perlu mengajari mereka (Disdik dan DPRD-red), mereka lebih tahu dan paham bisa di buat perbandingan bagaimana jaman mereka dulu bersekolah dengan jaman anak sekarang ini.” sambungnya.
Kabupaten Bekasi ini Kota Patriot, beber pria bertubuh kekar ini menyebut semua perjuangan yang dilakukan para pahlawan terdahulu untuk mempertahakan dan membangun masa depan bekasi yang lebih baik. Tetapi pada kenyataan yang ada malah kita di bikin kecewa dimana hari ini dunia pendidikan kita di buat compang camping tanpa bangunan yang layak dan meubelernya juga.
“Kinerja disdik dan legislatifnya kita pertanyakan, kenapa temen temen lembaga yang harus menyikapi persoalan ini. Kan lucu masa harus seorang ketua LSM yang lebih tau dari pada kedua lembaga itu, berarti selama ini mereka cuma hanya diam di tempat dan tidak melihat apa yang terjadi sebetulnya pada dunia pendidikan di Kabupaten Bekasi,” bebernya.
Hendro berjanji akan mengerahkan massa LSM Penjara Kabupaten Bekasi untuk turun ke lapangan menuntut apa yang menjadi suaranya. Dirinya menyadari banyak temen temen yang sama telah turun ke bawah, tapi dirinya memilih tidak akan ikut ikutan tetapi lebih memilih memantau perkembangannya sudah sejauh mana dilakukan ke pemerintah daerah.
“Dia (Hendro -red) meminta kepada Pj Bupati Bekasi menegur bawahannya karena sudah membuat dunia pendidikan di kabupaten bekasi terpuruk, dia mengulang kembali nada ‘tanpa dunia pendidikan kita kaga bakal jadi apa apa bang’,” pungkas dia. (kb)