DCKTR Kab Bekasi Pastikan Bangunan SD 01 Sukadanau Di Rehab Total

KabarinBekasi, CIKARANG PUSAT– Pemerintah Kabupaten Bekasi, memastikan perbaikan Sekolah Dasar Negeri 01 Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat yang mengalami kerusakan pada gentingnya akibat terpaan angin kencang masuk dalam rencana prioritas pembangunan melalui kegiatan rehabilitasi total.

Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bekasi Benny Sugiarto Prawiro mengatakan SDN 01 Sukadanau sebenarnya telah masuk dalam catatan sekolah yang akan diperbaiki. Perbaikan penting dilakukan mengingat kondisi tidak lagi memadai.

“Sebenarnya itu bangunan dua lantai, nah lantai dua yang atapnya rusak. Tapi sesuai analisa tingkat kerusakan yang kami lakukan, itu semuanya akan diperbaiki, akan direhab total,” katanya di temui di kompleks perkantoran pemerintah kabupaten bekasi.

Pihaknya mengobservasi dahulu tingkat kerusakan pada bangunan-bangunan milik Negara, mayoritas di antaranya merupakan gedung sekolah. SDN 01 Sukadanau yang pekan lalu ambruk lantaran tersapu angin, juga turut diperiksa.

Benny mengaku berdasarkan hasil pemeriksaan, kerusakan terdapat pada banyak titik mulai dari plafon, dinding, atap, lantai, hingga utilitas penunjang lain. Bahkan mayoritas tingkat kerusakan berkategori sedang dan berat.

“Untuk itu perbaikan tidak dapat dilakukan sederhana melainkan perlu rehab total. Makanya ada rencana kami itu melakukan rombak total semua,” ucapnya.

Mengingat perbaikan sekolah tersebut bersifat menyeluruh, maka kegiatan rehabilitasi total dimaksud tidak dapat dilakukan pada tahun ini. Kendati demikian, SDN 01 Sukadanau telah masuk dalam skala prioritas tahun depan.

“Karena kalau menggunakan APBD Perubahan itu tidak cukup, baik waktu maupun anggaran. Jadi agar perbaikan benar-benar maksimal, akan kami alokasikan tahun depan,” katanya.

Sebelumnya, atap pada dua ruang kelas di lantai dua SDN 01 Sukadanau itu ambruk pada Sabtu (6/5/2023) petang. Diduga atap bangunan tersebut ambruk karena tersapu angin. Tidak ada korban jiwa atau pun luka dari peristiwa ini, namun dua ruang kelas mengalami rusak berat.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi Imam Faturochman mengatakan sekolah yang ambruk itu bukan dibangun melalui APBD Kabupaten Bekasi melainkan hasil dana tanggung jawab sosial lingkungan perusahaan yang direalisasikan pada tahun 2007.

“Empat ruang kelas tersebut merupakan pembangunan melalui CSR dari salah satu perusahaan di kawasan industri MM2100,” ucapnya.

Imam mengaku kondisi kelas di lantai dua tidak lagi memadai sehingga tidak digunakan. Untuk itu, saat atap ambruk, kondisi sekolah aman.

“Total pembangunan empat ruang kelas tersebut dibangun sejak tahun 2007. Sejak tahun 2018 dua ruang kelas karena sudah tidak laik maka tidak digunakan,” kata dia.

Pihaknya juga terus mendorong pihak sekolah untuk turut menerapkan perawatan gedung secara maksimal. Dengan perawatan yang baik, maka di yakini usia gedung lebih panjang.(kb)