CIKARANG PUSAT – Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi mengakui saat ini masih kekurangan banyak ruang kelas baru (RKB) terutama untuk bangunan SMP Negeri di beberapa wilayah di Kabupaten Bekasi. Hal itu di benarkan langsung Kepala bidang SMP, Ridwan Kusumah dimana memang masih ada sekolah di tingkat SMP Negeri yang memberlakukan sistem belajar dua shift yakni pagi dan sore.
“Saat ini masih kekurangan RKB, karena standarnya itu untuk kelas 7 sebanyak 11 kelas, kelas 8 sebanyak 11 kelas dan kelas 9 sebanyak 11 kelas dan totalnya 33 ruang kelas,” ungkap dia di wawancarai, Jumat (22/07)
Menurut dia, saat ini Sekolah SMP Negeri yang berada di bawah naungan bidang SMP pada dinas Pendidikan tercatat sebanyak 110. Dan kalau mengacu standar dimana sekolah SMP Negeri itu wajib memiliki 33 ruang kelas dan itu pun hanya di miliki beberapa sekolah saja. sedangkan sekolah SMP Negeri yang belum memenuhi standar cukup banyak di Kabupaten Bekasi.
“Sekolah SMP Negeri di Kabupaten Bekasi rata rata punya 7 ruang kelas, tetapi belum memenuhi standar. Kalau pun itu harus di standarkan maka sekolah tersebut harus menambah lagi ruang kelas menjadi 33 ruang kelas plus ruang guru, dan kantor sesuai dengan ketentuan yang sudah di tetapkan,” imbuhnya.
Pria berkacamata ini menyebutkan sudah ada sebagian sekolah SMP Negeri yang sudah standar memiliki 33 ruang kelas, ruang guru plus ruang kantor seperti SMP Negeri 1 Tambun Selatan, lalu SMP Negeri 2 Tambum Selatan, SMP 1 Negeri Cikarang Utara, SMP Negeri 3 Cikarang Utara.
“Belum semua kecamatan di Kabupaten Bekasi memiliki sekolah SMP Negeri yang memiliki ruang kelas berstandar dan itu pun harus melihat kondisi daerah juga yang terlihat padat penduduknya dimana melebihi daya tampung SMP maka harus di tambah ruang kelasnya menjadi 33,” ujar dia.
Kecuali seperti Kecamatan Bojong mangu dimana lulusan SD nya sangat sedikit sehingga masih tertampung dengan sekolah negeri yang ada terkecuali seperti Tambun Selatan, Cikarang Utara, dan Babelan harus di tambah jadi 33 ruang kelas baru,” sambung dia.
Penggemar olah raga Alam Bebas ini mengaku sangat tidak hapal berapa jumlah sekolah yang memiliki 33 ruang kelas. Namun, yang pasti sudah ada sekolah tersebut di beberapa wilayah yang padat dengan penduduknya.
“Disdik sudah membuat rencana kerja pembangunan yang di usulkan ke dinas cipta karya (bangunan negara-red) terkait kekurangan ruang kelas baru. Karena dinas tersebut yang paling tahu dan hapal kapan sekolah itu jadi dan bergantung pada anggaran yang di alokasikan,” tandas dia.
Ridwan berharap kedepan sekolah di SMP Negeri di kabupaten bekasi sudah berstandar dan memiliki 33 ruang kelas di tambah dengan ruang lab, ruang perpustakaan, ruang guru serta kantor kepala sekolah tersendiri. (kb)
One Comment