Cikarang Barat – Berdasarkan kajian dan laporan dari personel Pemadam Kebakaran dilapangan, Pemerintah Kabupaten Bekasi berencana akan menambah jumlah hidran di pemukiman padat penduduk.
Hal tersebut diungkap Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi, Hasan Basri, personel Damkar kerap kesulitan mendapatkan sumber air saat proses pemadaman api ketika ada kebakaran di pemukiman warga.
“Itu rencana kita, jadi hidran akan dibangun di titik-titik pemukiman yang jauh dari sumber air,” ucap Hasan saat dikonfirmasi, Sabtu (6/8/2022).
Hasan menuturkan, kesulitan yang dialami personel damkar dalam mendapatkan sumber air sangat jauh dari lokasi kebakaran. Kalaupun ada sumber air terkadang selang yang di gunakan juga kurang panjang untuk mencapai lokasi yang jalannya sempit
“Rencananya kita akan membuat beberapa titik dimana letak hidran mudah di capai. Banyak kendala dilapangan untuk sampai dalam waktu yamg di inginkan terkadang lalu lintasnya macet atau padat, dan ketika personel membutuhkan air untuk pemadaman tapi sumber airnya jauh,” ucap Hasan.
Untuk penambahan titik sambungan persediaan air bawah tanah tersebut, kata Hasan, nantinya akan bekerja sama dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi.
“Kami sudah ke PDAM Tirta Bhagasasi, sudah kami sampaikan juga rencana kami ini, jadi nanti tinggal melakukan kajian sekaligus menentukan titik hidrannya dimana saja,” katanya.
Untuk diketahui, sejak Januari hingga Juni 2022 telah terjadi 67 peristiwa kebakaran di Kabupaten Bekasi. Dari jumlah tersebut, peristiwa kebakaran paling banyak terjadi pada rumah tinggal yakni sebanyak 17 kejadian.
“Ya memang pemukiman padat penduduk yang paling banyak terjadi kebakaran selama enam bulan ini, paling banyak di Tambun Utara ada lima kejadian,” tutupnya. (kb)