Wakil Ketua DPRD; Truk Bertonase Lebih Jadi Penyebab Jalan Kalimalang Rusak Berat
Kondisi Jalan Kalimalang (bawah fly over tol Cibici) rusak parah

CIKARANG UTARA – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Mohammad Nuh mengomentari kondisi insfratruktur jalan di Kabupaten Bekasi khususnya jalur kalimalang yang mengalami kerusakan yang cukup tinggi lantaran beban kendaraan yang berlebihan menjadi penyebab.

“Kita tahu jalur ini paling sibuk banget dilalui beragam kendaraan. Namun tak hayal jika kerusakan jalan kalimalang cukup tinggi sekali lantaran banyaknya angkutan dengan beban besar ikut lalu lalang.” ungkapnya di wawancarai usai sidak jembatan, Selasa (24/08/2021)

Menurutnya kondisi jalan kalimalang utamanya harus di sesuaikan dengan kelas jalan dan kendaraan yang melintas. Kendati jalan kalimalang bersebelahan dengan beberapa kawasan industri tidak menutup kemungkinan angkutan dengan tonase besar seperti truk dengan kelas medium, besar hingga tronton jadi penyumbang kerusakan di jalan tersebut.

“Harus ada singkronisasi apakah spek jalan yang berada dekat dengan kawasan di masukan dengan spek beban jalan kawasan. Karena kawasan juga turut menikmati sebagai akses jalan utamanya,” tandasnya

Penyebab jalan kalimalang ini cepat rusak, papar elit PKS adalah kelas jalan yang dilalui kendaraan dengan tonase berlebihan seperti truk dan tronton. Sehingga masalah ini sudah dari dulu selalu terbentur di keuangan.

“Mungkin kawasan juga pingin membangun tapi masalahnya bukan kewenangan dia, maka dari situ perlu ada sinkronisasi bersama agar jalan kalimalang tidak cepat rusak berat. karena jalan kalimalang ada dua muatan yang melalui, agar bagaimana caranya bisa lebih efektif jalan yang dilalui ke arah kawasan industri maka harus ada kontribusi pendanaan.” paparnya.

Disinggung ada atau tidaknya postur biaya pemeliharaan jalan di dinas terkait, beber legislator asal dapil III menyebutkan jelas ada dana pemeliharaan. Cuma buat apa? Terkadang tafsiran dana pemeliharaan sangat lentur sehingga jangan di tafsirkan bahwa pemeliharaan itu cuma nyapu jalan.

“Padahal yang namanya dana pemeliharaan apabila ada pengguna jalan yang mengeluhkan jalan berlubang dinas terkait langsung ambil tindakan dengan menutup lubang kerusakan tadi.” bebernya.

Apakah selama ini sudah tepat sasaran dana pemeliharaan jalan yang dialokasikan dalam APBD Kabupaten Bekasi, dengan tegas Nuh mengatakan selama ini pemeliharaan jalan selalu dilakukan dengan berlama lama.

“Semula anggaran perbaikan itu di kisaran angka 1 hingga 5 juta di biarkan dulu sampai jalan itu berkubang air dan angkanya naik jadi ratusan juta,” tegasnya. (dj)