TAMBUN SELATAN– Museum Bekasi yang baru saja di buka dan di resmikan oleh Alm Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja pada bulan maret 2021 lalu kondisinya mulai sudah tidak terawat bahkan sudah alami kerusakan.
Ketidakterawatan dan kerusakan Fasilitas Museum Bekasi yang di biayai APBD Kabupaten Bekasi mencapai 40 Miliar, ini mengundang perhatian Anggota DPRD Kabupaten Bekasi yang berasal dari dapil tiga yakni Jamil.
Saat di konfirmasi melalui Wash Up Messengger, Jamil mengatakan bahwa dirinya ingin Museum Bekasi itu menjadi icon bekasi, kebanggaan bekasi serta menjadi semangat juang masyarakat bekasi tentu dengan cara bagaimana kita melihat sejarah bekasi yang ada dalam Museum Bekasi.
“Kita (DPRD-red) sepakat menyetujui anggaran melalui APBD Kabupaten Bekasi baik melalui APBD murni dan APBD Perubahan untuk pembangunan Museum Bekasi menjadi sebuah kebanggaan dan yang paling terpenting menjadi bukti sejarah bahwa bekasi itu penuh dengan perjuangan.” Ungkap dia, Sabtu (7/08/2021).
Menurut dia dalam Museum Bekasi itu sudah bagus masuk konten-konten hanya saja perlu di perbaiki lagi, pemugaran, kemudian rencana lain sangat diapresiasi. Cuman tujuan baik itu harus dilaksanakan dengan secara baik juga, artinya membangun semua itu dengan benar atuh.
“Pembangunan museum itu jangan terkesan asal- asalan. Kualitasnya seharusnya menjadi paling utama semisal tulisan ejaan bekasi itu kan terletak paling di depan itu kan bukti sejarah, maka kualitasnya harus mumpuni jangan sampai karena terseggol lalu copot, kalau bisa kualitasnya yang bagus sehingga tak mudah copot itu aja belom apa-apa udah pada copot,” kata dia dengan nada tegas.
Legislator dapil 3 yang duduk sekaligus sebagai ketua Fraksi PAN DPRD Kabupaten Bekasi ini, selain tulisan yang di persoalkan ada juga penutup lampu juga mulai sudah pecah, kemudian bata merah itu sudah mulai pudar warnanya. disini dirinya mempertanyakan kualitas yang di terapkan di museum bekasi ini seperti apa?
“Kualitas yang di gunakan dalam pembangunan museum bekasi ini seperti apa, saya sendiri tidak tahu dan belum apa-apa udah pada rusak dan buluk,” ucapnya.
Seharusnya dinas terkait yang lebih paham dalam perencanaan pembangunan lebih tahu akan kualitas bahan yang akan di pergunakan dalam museum bekasi semisal bahan yang bisa di pergunakan itu tahan sampai 10 tahun mendatang.” lanjutnya.
Jamil mengaku sudah berkoordinasi dengan kepala Plt Disbudpora terkait temuannya. Dirinya minta tolong di evaluasi dan minta di perbaiki, meski kendati katanya masih ada masa perawatan dari pemborong museum bekasi.
“Saya udah masuk juga ke dalam museum itu dan penyajiannya melalui konten IT. Namun disitu saya minta juga perhatian dan perawatan yang menggunakan basis IT perawatannya benar benar di perhatikan jangan sampai 3 bulan kemudian rusak dan tidak terpakai lagi.” tandas dia. (dj)
Cuma bisa membangun tapi ga bisa menjaga. Payah!
biar biaya perawatannya besar ya pak?