KabarinBekasi, CIKARANG PUSAT- Pemerintah Kabupaten Bekasi terus berupaya mewujudkan program teringtegrasi angkutan massal yang berbasi layanan Buy The Service (BTS) atau Bis Kita yang digagas Badan Pengelola Transpotasi Jabodetabek (BPTJ) Kementrian Perhubungan R.I.
Kepala Pelaksana Tugas (Plt) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bekasi, Agus Budiono mengungkapkan sebetulnya Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi sangat mendukung gagasan adanya layanan transportasi yang berbasis pada layanan terintegrasi beroperasi melayani masyarakat Kabupaten Bekasi.
“Kita sangat mendukung sekali gagasan program layanan transportasi yang terintegrasi masuk ke wilayah kabupaten bekasi melayani masyarakat kabupaten bekasi dalam memggunakan moda angkutan umum,” ungkap dia kepada KabarinBekasi.com
Sementara itu, Kepala Bidang Sarana Prasarana Bappeda Evi Mutia menyampaikan bahwa sekarang ini memang Kemenhub mencoba mendorong daerah daerah agar menyediakan transportasi angkutan massal yang terintegrasi beroperasi di wilayah yang menjadi penyanggah.
“Kalau tidak salah itu baru ada 3 daerah diantaranya kota bogor, depok dan bekasi yang sudah berjalan,” terang dia.
Kabupaten Bekasi sendiri, menurut Evi mesti harus melakukan sejumlah persiapan dahulu seperti peraturan dan lain sebagainya. Karena kalau angkutan ini sudah beroperasi maka harus jelas dulu aturan, tarif, hingga route yang dilalui, dan ini bukan lah pekerjaan yang begitu gampang di kerjakan suatu daerah.
“Semua itu harus di persiapkan dulu, dan kemarin itu teman-teman dari dishub sendiri sudah melakukan kunjungan ke kota bogor untuk sharing sampai mana prosesnya menjalankan progran angkutan tersebut berjalam,” ujarnya.
Jangan sampai bisnya sudah siap, terus jalurnya belum ada malahan nanti jadi bingung mengoperasikan angkutan tersebut,” sambunya.
Evi menambahkan memang program transporatsi gagasan BPTJ Kemenhub ini ada subsidinya. Tapi itu pun tidak full semisal tarifnya Rp. 5000, tapi memang di beberapa daerah sempat berlaku beberpa tahun, namun setelah itu subsidinya di lepas.
“Nanti pastinya ada evaluasi dulu, kajian mana yang penumpangnya bagus dan tidaknya jalur yang dilayani.”pungkas dia. (kb)