TAMBUN UTARA – Camat Tambun Utara, Najmuddin menyebut bahwa bahwa wilayah Kecamatan Tambun Utara termasuk salah satu wilayah yang rawan banjir. Berdasarkan pemetaan dimana dari sekitar 8 Desa yang mana terdapat ada 7 Desa yang menjadi wilayah langganan banjir.
“Kenapa bisa banjir? Pertama adalah adanya perubahan pada daerah yang tadinya wilayah zona hijau kemudian berubah menjadi zona kuning, lalu yang tadinya menjadi tempat penampungan air kemudian berubah jadi kawasan perumahan (tadinya rawa sekarang jadi beton),” ungkapnya saat di sambangi di ruang kerjanya oleh Kabarinbekasi.com
Najmuddin sendiri tidak menampik atas perubahan yang terjadi di wilayah Tambun Utara secara besar besaran. Kemudian, kata dia, Tambun Utara juga berada dalam apitan dua kali besar diantaranya kali CBL dan kali bekasi.
“Ketika air sudah tidak lagi menampung di dua kali ini, kemana luapan air tersebut yang pasti ngarahnya ke wilayah Tambun Utara.” kata dia.
“Belum lagi kondisi kali skunder dan tersier yang berada di beberapa titik yang kondisinya juga dangkal di karenakan belum adanya normalisasi sepenuhnya,” sambung dia.
Upaya-upaya yang dilakukan dirinya selaku pimpinan wilayah dalam penanganan banjir di wilayah Tambun Utara, yakni dengan melakukan normalisasi terhadap beberapa kali yang melintasi wilayah Tambun Utara.
“Kita meminta kepada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk melakukan normalisasi terhadap kali-kali yang ada di wilayahnya. Tak ingin bergantung juga pihaknya juga melakukan normalisasi dengan cara swadaya bersama masyarakat mengeruk kali kali itu secara sendiri.” ujarnya.
Disinggung sejauh mana keberhasilan program normalisasi kali jika dilakukan, papar pria kelahiran ujung harapan bahwa normalisasi itu mampu mengurangi ketinggian air.
“Dulu yang tadinya banjir berlangsung selama 12 jam, sekarang jadi 4 jam. Kalau dulu banjir se dada orang dewasa, sekarang mah cuma se dengkul orang dewasa. Jadi normaliasasi itu ada efek pengaruh juga terhadap kondisi debit air.” paparnya.
Kalau untuk menghilangkan banjir di wilayah Tambun Utara sepertinya mustahil dan tidak mungkin, tetapi kalau untuk mengurangi intensitas air dengan berjam-jam bisa terjadi lewat normalisasi,” pungkas dia. (dj)