CIKARANG SELATAN – Molornya penuntasan pelebaran jalan mulai dari Cikarang Selatan (Kandang Roda) hingga Cibarusah oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi dan Pemprov Jawa Barat.
Proyek pembebasan lahan yang di mulai dari tahun 2018 hingga 2022, kini mulai banyak mendapat keluhan pengguna jalan lantaran macet yang tidak berkesudahan di tambah lagi rawan kecelakaan yang di sebabkan jalan yang hancur dan berlubang.
Pertemuan demi pertemuan untuk mempercepat pelebaran jalan Cikarang Selatan hingga Cibarusah yang belum kunjung tuntas sudah sering dilakukan.
Terakhir bulan februari 2021 lalu, Wagub Uu Ruzhanul Ulum di dampingi Dishub dan Binamarga Propinsi Jawa Barat sudah bertemu dengan beberapa anggota Legislator Kabupaten Bekasi diantaranya B.N Holik, Budiyanto, Cecep Noer, Anden serta Kepala Dinas PUPR Iwan Ridwan dan Camat Ciksel Agus Dahlan dan Camat Serang Baru Mirtono yang bertempat di kantor Kecamatan Cikarang Selatan.
Ironisnya hasil dari pertemuan tersebut, ternyata tidak juga ada perkembangan terbaru dari pelebaran jalan milik Propinsi Jawa Barat dan bahkan kondisinya malah makin parah.
Kondisi rusaknya jalan yang berlubang di tambah kondisi drainase atau saluran air juga tidak mengalir dengan baik sehingga berimbas air menggenangi jalan dan membuat pengendara melintas berhati hati terutama khusus roda dua.
Beragam keluh kesah pun di tuangkan atas kerusakan di jalan Cikarang-Cibarusah terutama datang dari Alvi (23) wanita pekerja di kawasan industri yang setiap hari melintas di jalan tersebut, mengaku merasa resah dan was – was bila melintas di jalan tersebut.
“Saya heran mas padahal kondisi jalan sangat rusak dan sudah di keluhkan, tidak hanya pengguna jalan namun juga warga setempat, namun sepertinya pemerintah tutup mata dengan keluhan warga dan pengguna jalan,” ungkap Alvi dengan nada kesal.
“Bisa dilihat sendiri, tidak hanya saat di jam sibuk saja, di jam seperti ini aja kondisi jalan macet hampir mencapai 5 kilo meter panjangnya. Saya yang setiap hari melintas sangat takut karena akibat jalan rusak kerap menimbulkan kecelakaan bahkan korban jiwa,” lanjut Alvi.
Hal yang sama juga di ungkapkan pengendara lainnya Zakir (35) mengaku jalan yang rusak parah dan berlubang sudah sangat mengkhawatirkan para pengguna jalan karena rawan akan kecelakaan yang berimbas jatuhnya korban jiwa.
“ini merupakan jalur tengkorak mas dan sangat berbahaya bila tidak berhati hati melintas akan siap mengalami kecelakaan bahkan juga merenggut korban jiwa,” ucap Zakir.
Menurut dia, Kalau melihat seperti ini, sebagai warga Bekasi yang merupakan wilayah penyangga ibukota malu bila melihat kondisi jalan seperti ini, apa harus warga kabupaten Bekasi pindah wilayah ke DKI Jakarta agar dengan harapan jalan secepatnya di perbaiki,” kata Zakir dengan nada kesal.
Sementara warga lainnya Ibu Iroh (50), selaku warga sekitar mengaku harus berjalan hampir empat jam akibat kemacetan yang kerap terjadi di jalan tersebut.
“Sepertinya Bapak Gubernur Jawa barat bapak Ridwan Kamil, tidak tanggap sama sekali dengan kami selaku warga Kabupaten Bekasi, mungkin pak gubernur mengira Kabupaten Bekasi tidak penting bagi pemerintah Jawa barat,” kesal Iroh dengan nada tinggi.
“Padahal sebelumnya jalan Cikarang-Cibarusah sudah di cek bapak Wakil Gubernur jawa barat bapak UU Ruhzanul Ulum, namun sampai saat ini belum juga ada perbaikan apa mungkin harus menunggu banyaknya korban jiwa akibat rusak dan berlubang nya jalan tersebut,” beber Iroh.
Warga dan pengguna jalan berharap pemerintah Jawa barat, secepatnya memperbaiki jalan rusak dan berlubang, selain merupakan jalan yang di lintasi para pengguna jalan, jalan tersebut merupakan akses dan roda ekonomi beberapa kawasan industri di Kabupaten Bekasi. (dj)
One Comment