Sungai Cilemah Abang Di Sidak Pj Dani Ramdan, Ternyata Benar Hitam Airnya
Pj Bupati Dani Ramdan tampak berbincang dengan salah satu warga yang tengah memanfaatkan air sungai cilemah abang untuk mencuci dan mandi

CIKARANG UTARA– Butek dan berwarna hitam pekat aliran sungai cilemah abang sepertinya menjadi PR berat bagi Pj Bupati Bekasi. Pasalnya sudah sepuluh tahun sepanjang aliran sungai cilemah abang yang menghubungkan Empat Kecamatan di Kabupaten Bekasi tercemar limbah industri.

Ironisnya aliran sungai tersebut justru dimanfaatkan warga pinggiran untuk kebutuhan sehari- hari seperti buat mandi, mencuci dan keperluan lainnya.

PJ Bupati Bekasi Dani Ramdhan bersama Forkompinda yang meninjau langsung membawa bantuan air bersih menggunakan mobil tangki air milik Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi.

“Hari ini saya di dampingi Forkompinda melakukan peninjauan langsung dan melihat kondisi sungai Cilemah Abang, ternyata memang betul masyarakat masih mencuci dan mandi dipinggir sungai karena memang ini sumber air utama warga sekitaran,” ujar PJ Bupati Bekasi Dani Ramdan kepada awak media, Senin (06/09/2021)

Dani Ramdan pun berencana mengecek tempat-tempat pembuangan air limbah dari Pabrik yang mengakibatkan terjadinya pencemaran penyebab sungai menjadi hitam.

Selain itu PJ Bupati sudah memerintahkan jajaran Camat untuk menugaskan kepala Desa agar mencegah masyarakat membuang sampah di sepanjang aliran sungai cilemah abang,

“Semua harus berperan aktif mencegah masyarakat membuang sampah di sungai yang akan mengakibatkan saluran mampet dan banjir menjelang musim hujan nanti,” ucapnya.

Dani pun berjanji bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi akan bersikap tegas untuk menindak pelanggar dengan undang-undang lingkungan hidup.

Sementara Nasah (55) warga Kampung Cabang, Desa Karang Asih Cikarang Utara mengatakan bahwa dirinya sudah sepuluh tahun lamanya terpaksa memanfatkan aliran sungai yang tercemar limbah industri berwarna hitam pekat untuk kebutuhan sehari hari yakni untuk mandi dan mencuci pakaian di kali cilemah abang.

“Ya, saya sudah sepuluh tahun gunakan air ini meski airnya berwarna hitam. untuk air minum dan mencuci beras kita beli, tapi untuk mencuci dan mandi kita pakai air yang di sungai ini,” tandas Nasah. (rsk)