Jalan Solihat Menuju Kursi Dirut Kian Menipis Akibat Tugas Walikota Tak Diselesaikan

BEKASI UTARA – Teka teki terhadap siapa yang daftar dan dinyatakan lolos oleh Panitia Seleksi (Pansel) calon Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Patriot Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi akhirnya terjawab.

“Ya sekarang ini sudah jelas. Bahwa yang daftar dan dinyatakan lolos administrasi calon Dirut itu ada 3 orang yakni 1. Ida Ayu Eka. 2 Solihat. 3.Tony Hermidyanto,” kata Dewan Pendiri Jendela Komunikasi yang sehari harinya dipanggil Bob.

Menurutnya, berdasarkan pengumuman Panitia Seleksi (Pansel) Nomor: 539/25/Pansel-Dirut. Tanggal 01 Oktober 2021. Ketiga nama itu dinyatakan lolos seleksi Administrasi dan selanjutnya akan menjalani uji kelayakan dan kepatuhan.

Dewan Pendiri Jendela Komunikasi itu juga menegaskan, bahwa dari hasil observasi lembaga yang didirikannya itu menyimpulkan jika peluang incumbent (petahana) untuk terpilih kembali sangat tipis.

Alasannya, apa yang menjadi tugas utama Solihat ketika menjadi pucuk pimpinan Dirut PDAM Tirta Patriot Kota Bekasi periode 2017-2021 tidak dijalankannya, sehingga jadi catatan pemegang saham.

“Paska dilantik, 13 Nopember 2017. Solihat sebagai orang nomor satu di tubuh PDAM Tirta Patriot mendapat tugas utama yakni segera menyelesaikan pemisahan asset, akuisisi dengan PDAM Tirta Bhagasasi. Namun hingga berakhir masa jabatannya tidak direalisasikan, ” tutur Bob.

Saat itu, Walikota Bekasi Rahmat Effendi memberikan jangka waktu enam bulan kepada Solihat untuk menyelesaikan pemisahan aset yang sudah lama dirintis oleh Dirut sebelumnya dan hal itu tidak tercapai.

“Klo ga salah, ada catatan lainnya yang membuat peluang Solihat bakal kandas dan itu tergambar ketika perubahan badan hukum PDAM Tirta Patriot menjadi Perusahaan Umum Daerah (Perumda),” kata Bob.

Dimana ketika itu, Solihat membuat statmen di media yang intinya, jika PDAM Tirta Patriot mau berubah jadi Perumda, maka kepemilikannya hanya satu orang dan sahamnya tidak dibagi. Sedangkan Perseroda, sahamnya dibagi dan bukan hanya milik pemerintah daerah.

Pertanyaannya, kata Bob, jika itu yang jadi landasan Solihat dalam berargumentasi, apa artinya sekarang dia ikut daftar. Paling tidak, dia itu ambisi dan ada misi. (red)