CIBARUSAH – Jalan pendekat Kali Cipamingkis kembali amblas di akhir bulan oktober tepatnya tanggal 31 Oktober 2021 dan sudah dipasang garis polisi. Warga Desa Sirnajati, Kecamatan Cibarusah yang berdekatan dengan jembatan mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi segera ada perbaikan.
Akses jembatan Cipamingkis yang terletak di Desa Sirnajati, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, merupakan jalan yang selalu dipadati pengendara roda dua dan roda empat sebagai jalur alternatif baik ke arah Bojongmangu dan perbatasan Kabupaten Bogor (cariu).
Jembatan Cipamingkis sudah berkali kali mengalami amblas, bahkan terakhirnya di tahun 2018 dan 2019 dan saat itu Kabid Jalan PUPR Kabupaten Bekasi yang sekarang berganti Dinas Sumber Daya Air Binamarga dan Bina Konstruksi, Heru Pranoto mengatakan perbaikan Jembatan Cipamingkis sedang menunggu kajian dari tim Universitas Indonesia (Ui).
“Kita sedang menunggu kajian teknis dahulu dari Tim Universitas Indonesia terkait perbaikan Cipamingkis,” kata dia
Sementara itu Indra salah seorang masyarakat yang sering melintasi jalan tersebut, berharap agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi segera melakukan perbaikan.
“Setahu saya Senin kemarin ini jalan sudah amblas, namun hingga saat ini belum juga diperbaiki,” ujarnya.
Menurutnya, jalan yang rusak harus segera diperbaiki agar jembatan bisa dipergunakan para pengguna dengan nyaman.
“Kondisi jembatan Cipamingkis ini sudah beberapa kali mengalami hal yang sama. Harapan saya Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi memberikan solusi yang terbaik agar tidak berulang-ulang kejadian yang sama,” harapnya.
Hal senada disampaikan Nenek Yuyun salah seorang warga Kp Ciketuk RT/RW 01/01 Desa Sirna Jati Kecamatan Cibarusah yang memiliki rumah dan tinggal di pinggiran kali Cipamingkis sejak lima puluh tahun lalu, mengaku selalu diselimuti rasa ketakutan dikala musim hujan tiba.
“Sudah sekitar lima puluh tahunan lebih saya tinggal disini, ini dulu yang longsor kan dulu dua kamar dan satu kamar longsor saat ibu teh lagi masak, eta ngarosot) dan saat itu saya sangat ketakutan,” ujarnya sembari menunjuk ke arah bantaran kali.
Ditempat yang sama ibu Unas yang juga bermukim di tempat sama, mengatakan bahwa sebelumnya jarak Kali Cipamingkis dibatasi dengan sawah dan berjalannya waktu kondisi kali sudah berdekatan dengan batas dingding rumah warga.
“Tadinya sepanjang gawing Cipamingkis ini ada sawah, namun sudah tergerus dan sudah mendekat ke dingding pemukiman dan saat musim hujan begini rasa takut gawir tumpah lagi, kan sudah beberapa rumah yang amblas,” pungkas dia (dj)