
KabarinBekasi, CIKARANG PUSAT-Dalam upaya masif menurunkan angka pengangguran dan memperluas kesempatan kerja, Wakil Bupati Bekasi Asep Surya Atmaja, bersama jajaran Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi terus melakukan hubungan industrial ke berbagai perusahaan di wilayah Kabupaten Bekasi.
Tercatat sudah 18 perusahaan yang telah dikunjungi secara langsung, termasuk PT Monde Mahkota Biskuit yang berlokasi di Kecamatan Cikarang Utara dan PT Namicoh Indonesia Component di Cikarang Barat.
Kegiatan ini merupakan rangkaian dari langkah strategis pemerintah daerah menjelang Jobfair Kabupaten Bekasi 2025 yang akan digelar pada 27 Mei 2025 mendatang. Jobfair ini menjadi momentum penting yang mempertemukan para pencari kerja dengan dunia industri yang tengah membutuhkan ribuan tenaga kerja baru dari berbagai bidang.
Dalam setiap kunjungannya, Wakil Bupati Bekasi tak henti mengingatkan bahwa penyerapan tenaga kerja lokal harus diimbangi dengan kesiapan dan kompetensi yang mumpuni dari para pencari kerja. Dirinya menyampaikan bahwa era industri saat ini membutuhkan lebih dari sekadar ijazah, melainkan keterampilan, sikap kerja, dan karakter yang kuat.
“Kami menghargai semangat warga Kabupaten Bekasi untuk bisa bekerja di industri. Tapi saya tekankan dan mendorong para pencari kerja untuk terus belajar, ikut pelatihan, dan memperkuat karakter, serta kedisiplinan, integritas, dan kemampuan beradaptasi,” ujar Wakil Bupati.
Antusiasme masyarakat terhadap peluang kerja ini pun sangat tinggi, berdasarkan data sementara dari Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi, sejak diumumkannya rencana Jobfair 2025, tercatat sudah dua ribu lebih lowongan pekerjaan yang tersedia.
Pihaknya pun mendorong para pelamar kerja untuk menyiapkan diri, mulai dari memperbarui CV, mengikuti pelatihan daring, hingga mendaftar ke lembaga pelatihan kerja milik pemerintah maupun swasta. Hal ini menjadi sinyal positif bahwa masyarakat semakin sadar pentingnya memiliki kompetensi untuk bersaing di dunia kerja.
“Kami mengapresiasi perusahaan-perusahaan yang telah membuka ribuan lowongan kerja. Ini merupakan langkah konkret yang sangat kami dukung,” ucapnya.
Sejalan dengan hal tersebut, Pemkab Bekasi juga terus mendorong perusahaan-perusahaan untuk membuka lebih banyak lowongan kerja bagi tenaga kerja lokal. Salah satu sorotan positif datang dari PT Monde Mahkota Biskuit yang tercatat telah menyerap tenaga kerja lokal hingga 95 persen dari total 360 karyawannya, yakni sebanyak 343 orang berasal dari Kabupaten Bekasi.
Sementara itu, PT Namicoh Indonesia Component turut mencatat angka penyerapan yang cukup signifikan, yakni 438 karyawan atau 53 persen merupakan warga ber-KTP Kabupaten Bekasi.
“Capaian ini luar biasa dan layak diapresiasi. Ini bukti bahwa dengan kemauan dari perusahaan dan kesiapan dari masyarakat, penyerapan tenaga kerja lokal bisa maksimal. Kami akan terus dorong agar pola ini menjadi standar di semua kawasan industri di Kabupaten Bekasi,” tambahnya.
Lebih lanjut, Wakil Bupati juga menyampaikan bahwa perusahaan-perusahaan yang telah dikunjungi bukan hanya membuka pintu bagi tenaga kerja lokal, tetapi juga berkomitmen menjalin koordinasi berkelanjutan dengan Pemkab Bekasi dalam hal perencanaan ketenagakerjaan, pelatihan, serta pelaporan lowongan kerja.
Untuk mendukung hal ini, Pemkab Bekasi tengah menyiapkan penghargaan khusus bagi perusahaan-perusahaan yang dinilai paling berkontribusi dalam menyerap tenaga kerja lokal.
“Kami ingin menyampaikan pesan kuat bahwa penyerapan tenaga kerja lokal bukan sekadar kewajiban moral, tapi investasi sosial jangka panjang bagi perusahaan. Ketika warga sekitar sejahtera, ekosistem industri akan tumbuh dengan lebih sehat dan berkelanjutan,” jelasnya.
Kabupaten Bekasi sebagai salah satu kawasan industri terbesar di Asia Tenggara memiliki lebih dari 7.000 perusahaan dalam berbagai sektor. Potensi besar ini menjadi daya dorong yang kuat untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya, terutama bagi generasi muda dan masyarakat yang selama ini masih berada dalam kategori pencari kerja aktif.
“Dalam hal ini kami mendorong keterbukaan tenaga kerja lokal, mengingat bahwa kawasan industri di Kabupaten Bekasi adalah salah satu yang terbesar di Asia Tenggara, dan harus menjadi ladang kerja yang memberikan prioritas kepada warga sekitar,” terangnya. (kb)