Warga KarangBahagia Di Hebohkan Limbah Berbusa Mirip Negeri Di Atas Awan

KARANGBAHAGIA – Warga Kampung Pelaukan di Desa Karangsetia, Kecamatan Karangbahagia, Kabupaten Bekasi, dihebohkan munculnya limbah busa yang menggunung hingga menyerupai awan mirip wisata negeri di atas awan Pegunungan Dieng Wonosobo atau Tebing Kraton Bandung.

“Limbahnya berbentuk buih mirip negeri di atas awan, bedanya awan bau karena memang berasal dari limbah,” kata warga setempat Indra Lesmana (36) di Cikarang, Selasa.

Indra mengaku kemunculan limbah tersebut berlangsung sejak tadi pagi pukul 05.30 WIB. Saat itu dirinya hendak memancing di sungai yang dikenal warga dengan sebutan Kali Resmi. Begitu sampai di lokasi Indra pun kaget melihat kondisi air sungai dipenuhi limbah busa.

Limbah busa itu semakin lama semakin banyak hingga menggunung dan menutupi seluruh badan sungai, menyerupai negeri di atas awan.

“Jadi pas mau mancing kaget saya. Ini apa, terus pas didekatin ternyata busa. Banyak banget. Dari jauh seperti awan gitu, bagus. Pas didekatin sangat bau,” katanya.

Indra mengaku aliran Kali Resmi memang pernah berbusa hanya saja tidak sampai menutupi seluruh badan sungai dan bahkan mengubah warna air sungai menjadi gelap hingga mengeluarkan bau tidak sedap.

“Memang pernah ada busanya tapi kalau berbusa lebih banyak itu baru terjadi tadi pagi. Makanya kaget saya. Terus memang airnya juga warnanya hitam, seperti ada bercak-bercak minyaknya dan berbau. Gatal juga karena saya sempat turun sewaktu mengangkat pancingan nyangkut,” katanya.

Warga lainnya Sonjaya (41) mengaku busa yang mencemari Kali Resmi ini diduga mengandung minyak. “Kami juga takut mau ke dalam,” katanya.

Selain mencemari sungai, Sonjaya juga khawatir limbah tersebut bisa merusak sawah sebab sungai yang tercemar itu merupakan irigasi yang aliran airnya untuk mengairi sawah.

“Hasil panen jelas terdampak. Selain sawah ada kebun juga. Saya minta tolong para pengurus (pemerintahan), (dinas) pengairan agar diperhatikan. Bisa hitam gini kena limbah. Saya belum tahu persis dari mana asal limbahnya tapi orang di atas (dinas) pasti tahu,” ucapnya.

Sementara itu Camat Karangbahagia Karnadi membenarkan Kali Resmi itu kerap tercemar busa hanya saja jumlah busa tidak sebanyak yang terjadi pada peristiwa yang viral itu.

Karnadi memastikan bakal menelusuri asal usul busa tersebut. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menindaklanjuti pencemaran yang ada di Kali Resmi.

“Memang biasanya berbusa, tetapi tidak sebanyak yang terjadi hari ini. Kami akan cek lokasinya guna menindaklanjuti itu,” pungkasnya. (dj)