Bekasi,Kabarinbekasi.com – Sampah sisa produksi PT. Fajar Surya Wisesa diduga tidak dikelola dengan baik sehingga terjadi overload di gudang pengelolaan mitranya, PT. Indonesia Waste Management Solution dan PT. Xaviera Global Synergy, di Jalan Fatahilah No. 45, Desa Kalijaya, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Hal ini membuat salah satu warga, Surya, mempertanyakan kinerja Satgas PPLH yang dibentuk oleh Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan dalam menangani darurat sampah dan pencemaran lingkungan yang dinilai kurang efektif.
Surya menjelaskan bahwa pada tanggal 18 Oktober 2022, Dani Ramdan membentuk Satgas PPLH dengan fokus mengatasi 3 masalah:
- Penanganan sampah di sungai
- Sampah plastik
- Pencemaran sungai akibat limbah cair
Serta percepatan penanganan banjir.
Dani Ramdan menyebutkan empat rencana aksi Satgas PPLH:
- Sosialisasi
- Kampanye pengurangan sampah
- Pembinaan masyarakat
- Pengawasan terhadap sungai dan penegakan hukum bagi pelanggar
Surya mempertanyakan efektivitas Satgas PPLH, menunjukkan contoh sampah di bantaran Kali CBL yang dikelola pihak swasta yang tidak bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Pemerhati lingkungan Nugraha Hamdan menilai kinerja Dani Ramdan terkesan kurang memahami akar permasalahan dan kebanyakan pencitraan.
Nugraha Hamdan menjelaskan bahwa dalam penanganan sampah, ada 5 aspek penting:
- Hukum
- Kelembagaan
- Pendanaan
- Sosial budaya
- Teknologi
Kajian dan Raperda sampah sudah siap sejak tahun 2018, namun belum disahkan.
Nugraha Hamdan mempertanyakan pengelolaan sampah industri di Kabupaten Bekasi, termasuk sistem pengelolaan, persyaratan, dan tipping fee.
Dia juga menyarankan agar PT Bekasi Putra Jaya, BUMD yang menangani sampah, dihidupkan kembali dengan direksi yang kompeten.
Nugraha Hamdan meminta agar Dani Ramdan bekerja nyata dan berani mengambil langkah tegas.
“Kalau PJ Bupati Bekasi Berani melakukan hal-hal yang sudah saya bicarakan tadi sesuai tahapannya, Saya duluan yang bakal menyatakan sikap ngedukung beliau jadi Bupati 2024,” tutupnya. (red)
