Sikapi Kritisnya Lahan TPA Burangkeng, Pj Bupati Siapkan 3 Langkah Jitu

SETU– Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan kembali menyambangi TPA Burangkeng. Hal itu dilakukan lantaran pada beberapa hari lalu kondisi TPA alami longsoran dan di tutup efek tingginya curah hujan yang turun menyebabkan jalan menuju TPA tertimbun dan para petugas pun siaga melakukan penggeseran terhadap tumpukan sampah yang berada dipinggiran.

Didampingi sejumlah Kepala Dinas diantaranya Plt Dinas LH, Plt Dinas Tarkim, Asda II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Camat dan Sekcam Setu serta Kades dan Kepala UPTD 1 hingga 6.

“Kondisi kritisnya adalah longsor, kenapa bisa sedemikian karena semua titiknya sudah penuh. Tetapi masih ada areal bagian tengah ini dimana bisa kita tarik sampah yang berada diatas pinggirannya. Namun, dibutuhkan juga tambahan 1 alat berupa Loder dan 1 bouldozer,” ungkap dia kepada awak media, Sabtu (15/10).

Dani juga menyebutkan selain hal diatas, Pemkab Bekasi juga akan memperpanjang jalan masuk bagian sebelah ini agar tidak terjadi antrian truk di jalan desa ini (Burangkeng-red) tetapi ada didalam kawasan TPA jika setiap ada antrian tidak menghalangi jalan warga sekitar.

Kemudian kata pria yang juga menjabat Kalak BPBD Jawa Barat ini menuturkan bahwa selain yang sudah disebutkan diatas, ada rencana penambahan lahan seluas 2.1 hektar di tahun 2023 ini tetapi diusahakan bisa dimanfaatkan pada akhir tahun 2022 ini.

“Itu sudah ada kesepakatan dari warganya asal sudah disepakati harganya. Untuk menetapkan harga ini harus ada kajian Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP), lalu ada pengukuran dulu oleh BPN, dan sekarang kita sedang mengumpulkan bukti bukti alat Hak tanah warga yang akan dibebaskan.”tutur dia

Minggu depan, habis senin jika semua sudah ada sehingga kita undang BPN untuk mengukur, setelah diukur lalu di apreisal, jika sudah ada ketetapan harga maka lahan ini sudah bisa kita gunakan sehingga longsor longsor kedepan tidak akan terjadi paling tidak sampai awal akhir tahun 2023,” lanjut dia.

Sedang awal 2024, menurut dia akan ada pembebasan lahan ke arah barat dengan luasan mencapai 5 hektar yang dekat dengan perbatasan kota bekasi.”Nanti akan dilakukan kajian dahulu yang dipimpin langsung pa Asda II yang pertama adalah berupa kajian jalan perbatasan antara Kabupaten dengan Kota Bekasi, lalu kedua adalah kajian terkait sungai dimana ada dua kali kecil yang memungkinkan untuk dibelokan atau tidak.”katanya.

Tetapi nanti kita cari tekniknya seperti apa supaya lahannya bisa tetap kita gunakan dengan harapan kedepannya itu unit pengolahan begitu dengan menggunakan teknologi dimana sampahnya nanti tidak di tumpuk melainkan diolah.

“jadi nanti kita siapkan teknologi pengolahan sampahnya agar terurai dimana sampah yang sudah terurai ini akan digunakan sebagai bahan bakar atau Refused Derived Fuel (RDF) oleh PT. Indocement.” Pungkas dia.(kb)