Sidak Lokasi Bencana, Dani Ramdan; Pemkab Bekasi Bergerak Cepat Antsipasi Pergeseran Tanah Susulan

KabarinBekasi, BOJONGMANGU – Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan didampingi Jajaran Kepala OPD diantaranya Kadis SDABMBK, Kadishub, Kadistarkim, Kadinsos dan lainnya meninjau lokasi jalan longsor di Kampung Legok Cariu, Desa Sukamukti, Kecamatan Bojongmangu pada Jumat (15/03/2024).

Usai peninjauan, Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan menjelaskan dimana Pemkab Bekasi melakukan sejumlah langkah antisipasi serta rehabilitasi bagi rumah yang terdampak. BPBD Kabupaten Bekasi terus disiagakan untuk memantau kondisi tanah bergerak setiap hari.

“Sebelumnya ada titik lokasi yang memang sudah terjadi di wilayah ini dan sudah ditangani oleh dinas terkait, namun berhubung intensitas curah hujan yang tinggi akhirnya meluas ke rumah warga,” ungkapnya.

Pria berkacamata ini menambahkan, ada empat langkah yang dilakukan oleh Pemkab Bekasi dalam penanganan pergeseran tanah.

“Pertama yang dilakukan adalah penyelamatan jiwa dan Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, yang kedua adalah perhubungan karena transportasi tidak boleh terputus walaupun posisi jalannya terus mengalami kerusakan tapi kita tangani secara darurat, yang ketiga adalah air bersih harus tetap jalan dan kita jaga pasokan air bersih tetap ada dan energi listrik tetap ada, karena yang terdampak tidak hanya titik ini tapi juga yang lainnya di sekitar lokasi,” tambahnya.

Pria yang juga menjabat Kepala Pelaksana BPBD Jabar ini mengungkapkan untuk langkah selanjutnya adalah rehabilitasi dan rekontruksi baik rehabilitasi untuk bangunan maupun lahan.

“Untuk rehabilitasi bangunan, hanya bisa kita tindaklanjuti setelah lahannya ditangani secara baik, dan kita sudah mendapatkan rekomendasi dari badan geologi yaitu untuk penguatan lereng, kemudian sistem drainase dan vegetasi. Semua itu sudah dalam tahap pengerjaan oleh Pemkab dan dibantu pihak Deltamas,” ungkapnya.

Ada opsi lain setelah perbaikannya selesai akan mengundang kembali badan geologi. Nantinya untuk mendeteksi layak atau tidaknya lahan tersebut dijadikan tempat tinggal atau harus dikosongkan.

“Ya, nanti akan kita bahas lagi, yang terpenting saat ini pergerakan tanahnya bisa berhenti dan tidak terjadi lagi serta tidak meluas dampaknya,” katanya.

Akibat pergerakan tanah atau longsor, alhasil sebanyak 15 rumah warga dan mushala mengalami kerusakan. “Empat rumah rusak parah, dinding dan lantai bangunannya mengalami retak akibat struktur tanah bergerak. Sejumlah warga juga mengungsi karena takut bangunan roboh,” pungkasnya (kb)