Bekasi – Membuat hati menjadi tenang dan meningkatkan mood menjadi dua di antara enam manfaat rehat sejenak dari media sosial. Namun, tidak bisa dimungkiri jika mengambil jarak dengan media sosial sangat sulit di era teknologi yang semakin berkembang secara pesat ini.
Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi yang semakin canggih dapat membawa banyak pengaruh untuk kita, seperti kemudahan berkomunikasi, bertransaksi, dan bersosialisasi secara cepat dan efisien. Namun, media sosial bukan hanya sekadar memberikan dampak positif saja, melainkan terdapat dampak negatif yang juga dapat dirasakan oleh kita.
Setiap kalangan pasti pernah merasakan dampak positif dan negatif dari penggunaan media sosial tanpa terkecuali. Dalam hal ini, media sosial seperti pedang bermata dua, bisa menguntungkan jika digunakan dengan benar, tetapi bisa menjadi senjata makan tuan jika tidak tepat memanfaatkannya.
Apa itu media sosial? Menurut McGraw Hill Dictionary, media sosial adalah sarana yang digunakan oleh orang-orang untuk berinteraksi satu sama lain dengan cara menciptakan, berbagi, serta bertukar informasi dan gagasan dalam sebuah jaringan dan komunitas virtual. Media sosial yang ada di Indonesia saat ini semakin menjamur dan beragam jenisnya.
Coba bayangkan sehari saja tidak menggunakan media sosial, kira-kira apa yang akan dirasakan? Merasa gelisah? Ada yang kurang? Ya, kebanyakan orang di zaman sekarang memang tidak bisa bertahan sehari saja tanpa mengakses akun media sosialnya.
Sebuah Perusahaan riset Global Web Index yang berada di London menganalisa konsusmsi masyarakat dalam penggunaan media sosial. Dari 45 pasar internet terbesar dunia dan menghasilkan suatu perkiraan tentang waktu, yang setiap orang alokasikan untuk media sosial meningkat dari 90 menit per hari pada tahun 2012, menjadi 143 menit pada tiga bulan pertama tahun 2019. Jika demikian, kita seharusnya sadar bahwa terlalu banyak menggunakan media sosial juga tidak baik.
Media sosial memang terlihat sangat menyenangkan. Namun, kita perlu memahami bahwa bermain media sosial sering kali menghabiskan banyak waktu sehingga dapat menimbulkan kecanduan. Menghadapi risiko ini, sebagian orang kini mulai membatasi akses dan penggunaan media sosial. Berkaitan dengan hal tersebut, terdapat berbagai manfaat yang bisa didapatkan jika berhenti bermain media sosial.
Berikut ini beberapa keuntungan yang akan didapatkan saat berhenti dari media sosial.
1. Membuat hati menjadi tenang
Media sosial sering kali dijadikan ajang perbandingan diri. Hal ini tentunya merupakan masalah serius yang dapat berdampak pada harga diri. Kebiasaan ini dapat memicu perasaan iri yang dapat menurunkan rasa percaya diri, menghambat potensi diri, dan menimbulkan perasaan tidak berharga atau menyalahkan diri sendiri.
Oleh karena itu, rehat sejenak dari media sosial dapat meningkatkan kepercayaan diri dan membuat hati menjadi lebih tenang karena kita berhenti membandingkan diri dengan orang lain lewat media sosial.
2. Menyegarkan otak
Salah satu keuntungan lainnya adalah dapat menyegarkan otak atau pikiran. Rehat dari media sosial membuat kita lebih menyaring informasi yang tidak berguna, seperti hoax, gosip, dan lain sebagainya.
3. Menjaga privasi
Media sosial memungkinkan kita untuk berinteraksi dengan banyak orang mudah dan leluasa. Namun, tanpa sadar privasi menjadi mulai terganggu. Dalam hal ini, menjaga privasi itu penting dan tidak boleh setiap orang mengetahuinya. Oleh sebab itu, coba hapus aplikasi yang sekiranya telah mengganggu privasi.
4. Menjadi pribadi yang produktif
Berhenti bermain media sosial membuat kita dapat menggunakan waktu luang untuk hal-hal yang bermanfaat, seperti membersihkan rumah, belajar, berkreasi, dll. Selain itu, tugas atau pekerjaan akan menjadi cepat terselesaikan, karena kita tidak perlu merasa khawatir dengan notifikasi yang muncul dari layar ponsel saat menyelesaikan suatu pekerjaan.
5. Meningkatkan mood
Masalah utama dari adanya media sosial adalah kondisi mental yang terganggu. Jika penggunaan media sosial tidak seperti yang diharapkan, kemungkinan mood-nya akan ikut terpengaruh. Oleh karena itu, cara yang tepat untuk mengurangi kemungkinan itu adalah dengan melakukan detoksifikasi media sosial. Awalnya mungkin terasa aneh, tetapi suasana hati secara keseluruhan akan mulai membaik saat menjauh dari media sosial.
6. Membantu pengguna lepas dari FOMO
Fear of Missing Out (FOMO) merupakan sebuah perasaan cemas dan takut yang timbul di dalam diri seseorang akibat ketinggalan sesuatu yang baru, seperti berita, tren, dan hal lainnya. Hal tersebut masih berkaitan dengan kecanduan media sosial.
Cara yang mungkin dapat dilakukan untuk mengurangi kecanduan media sosial adalah dengan menjadwalkan kunjungan sekali sehari ke situs media sosial favorit. Setelah kunjungan selesai, jangan melihat media sosial itu terlalu sering.
Itulah 6 manfaat yang bisa kamu rasakan jika rehat sejenak dari media sosial. Bagaimana? Apakah terlihat menarik? Menjauh dari hal-hal yang terasa melelahkan dan mengambil jeda dari keramaian lini masa adalah hal yang dibutuhkan dalam hidup. (rsk)