TAMBUN SELATAN – Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan menyikapi langsung penggunaan cagar budaya bangunan bersejarah di kompleks museum bekasi yang digunakan sebagai tempat komersial. Namun setelah melihat konsepnya dan sudah mendapatkan rekomendasi juga dari balai cagar budaya.
“Ada hampir 12 catatan untuk penggunaan bangunan cagar budaya dimana diantaranya tidak boleh merubah desain, kemudian interior, meubeler serta gaya bangunan lama. Itu yang pertama ada dasar hukumnya serta rekomendasi dari balai terhadap pelestarian bangunan cagar budaya,” ungkapnya di temui di kompleks museum bekasi usai menghadiri pemakaman Kepala Kasatpol PP Kabupaten Bekasi, Alm Dodo Hendra Rosika, Jumat (10/06/2022).
Kemudian untuk yang kedua, kata pria yang juga menjabat sebagai Kepala BPBD Jawa Barat ini menyebutkan meski ini cafe atau tempat makan namun fungsi cagar budayanya tetap berjalan. Terutama salah satu aspek budaya itu kan kuliner dan nanti disini akan disajikan pula kuliner asli bekasi.
“Kuliner asli bekasi juga merupakan bagian dari budaya sehingga tetap akan kita sajikan lewat cafe ini,” ketusnya
Selain kuliner, papar pria berkacamata ini juga menyebut kesenian bekasi juga akan di tampilkan di kompleks museum bekasi yang berada di sebelah cafe atau tempat makan. Sudah ada panggungnya yang mana setiap seminggu sekali diadakan penampilan kesenian tradisional bekasi.
“Selain kulinernya, kita juga tampilkan kesenian asli bekasi di kompleks museum bekasi yang diadakan setiap minggu sekali,” paparnya.
Dengan adanya pemanfaatan bangunan cagar budaya yang bersejarah ini kata Pj Bupati akan memberikan kontribusi pendapatan sehingga mengurangi beban APBD dalam biaya pemeliharaan seiring bangunan menjadi tanggung jawab pengelola tempat usaha ini.
“Kita mendapatkan sumber pemasukan PAD dari sewa bangunan, dan pemkab bekasi pun sudah memberikan ijin untuk penggunaan bangunan tersebut di kelola menjadi cafe.” Kata dia
Sewa bangunan ini akan masuk ke kas daerah, karena sudah di bayarkan diawal untuk lima tahun kedepan,” sambungnya.
Dengan adanya cafe yang di buka di kompeks bangunan cagar budaya ini Pj Bupati menyambut baik. Artinya anak anak muda di kabupaten bekasi ini bisa langsung datang kemari (Museumbekasi-red) yang tak hanya menyajikan sejarah bekasi saja dalam bentuk di gital tapi juga ada kuliner dan kesenian baik musik maupun tarian yang di tampilkan setiap minggunya.
“Jadi dengan datang dan mampir ke museum bekasi ini bisa tahu dan menikmati langsung apa yang tersaji selain pusat sejarah bekasi tapi juga ada di dalamnya kuliner dan kesenian bekasi. Berhubung sekarang Kabupaten Bekasi berada di level 1 tetap akan memperhatikan Covid 19, dan pengunjung juga di batasi apabila hendak masuk ke dalam museum digital,”pungkasnya. (dj)