GMBI : Investasi Hyundai Memicu Konflik di Masyarakat

BANDUNG – DPP LSM GMBI menganggap pembangunan pabrik Hyundai Manufacturing Indonesia di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat tidak membawa manfaat bagi lingkungan sekitar. Melihat persoalan tersebut, DPP LSM GMBI berencana untuk melakukan aksi massa di lokasi pembangunan pabrik Hyundai pada Selasa (12/10/2021).

Ketua Umum DPP LSM GMBI, Moch Fauzan Rachman menuntut kepada Hyundai Manufacturing Indonesia untuk memperhatikan peran serta masyarakat.

“Hyundai harus memperhatikan peran serta masyarakat,” ungkap dia kepada awak media dalam siaran pers yang di sampaikan, Senin (11/10/21)

Menurut Fauzan, permasalahan ini sangat penting agar pembangunan pabrik yang dilaksanakan berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Selain itu, Fauzan menegaskan jangan sampai hadirnya pabrik Hyundai memicu konflik sosial yang berakibat pada kerusuhan dan jatuhnya korban.

“Jangan ada konflik sosial di tengah masyarakat, oleh sebab itu Hyundai harus melihat kondisi masyarakat,” tegas dia.

“Hyundai Manufacturing Indonesia merupakan perusahaan asing yang menanamkan modalnya di Indonesia, bertanggung jawab terhadap kondisi sosial, ekonomi dan pelestarian lingkungan, ini sudah sesuai dengan amanat UUD 45,” sambung Fauzan.

Sampai saat ini, papar Fauzan belum melihat itikad baik dari Hyundai Manufacturing Indonesia untuk menyelesaikan persoalan ini. Respon terakhir dari petinggi Hyundai terkesan abai dengan tuntutan masyarakat.

“Pengabaian ini memicu konflik sosial di element masyarakat, para petinggi dan Presiden Hyundai Manufacturing Indonesia bertanggung jawab penuh dalam mengganggu stabilitas dan kondusifitas masyarakat.” tandas dia. (dj)