Potensi Perikanan Kab. Bekasi Capai 65 Ribu Ton Per Tahun

CIKARANG PUSAT – Potensi perikanan di Kabupaten Bekasi cukup menarik perhatian tak hanya ikan konsumsi saja tetapi ikan hias pun juga menjadi trend untuk di budidayakan. Seperti halnya yang disampaikan salah satu anggota DPRD Kabupaten Bekasi, Nyumarno yang menyebut potensi ikan hias sangat besar sekali jika dikembangkan di Kabupaten Bekasi.

Menyikapi hal itu, Kabid budidaya perikanan pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bekasi, Toni Dartoni mengungkapkan bahwa dirinya baru di lantik kurang lebih selama empat bulan dan melanjutkan saja program kerja dari Plt Kabid sebelumnya yakni Firman.

Budidaya dalam satu kultur wadah tambak itu ada tiga komoditas diantaranya udang, rumput laut dan bandeng lalu dan pertanyaanya dimana konsentrasinya? Kalau udang ya lebih banyak udang, kalau konsentrasinya di rumput laut maka rumput laut yang banyak begitu juga dengan bandeng. Lalu yang kedua kami sudah melakukan pelatihan budidaya lele bioflok dengan teknologi bioflok dimana untuk mengolah air untuk menjadi plankton sumber makan buat lele.” ungkap dia kepada Kabarinbekasi.com, Minggu (06/09/2021).

“Ini cukup rumit juga formulanya, Kemarin kita juga sudah datangkan penyuluh dari sukabumi langsung.” tambahnya

Menurut dia, budidaya ikan lele ini hampir di setiap kecamatan ada. Sebagai salah satu percontohan ada di desa Serang Baru dengan salah satu medianya berupa kolam terpal bundar.

“Kalau itu memang benar benar di kelola cukup sangat menjanjikan sekali potensinya dari lele.” imbuh dia

Jadi semua kembali lagi kepada kesesungguhan untuk budidaya perikanan. Untuk kelompok budidaya lele yang menjadi binaan Dinas Perikanan Dan Kelautan Kabupaten Bekasi kurang lebih ada sekitar 64 kelompok se Kabupaten Bekasi.

“Rata rata satu kelompok itu berjumlah 10 sampai 20 orang, dan bisa di bilang cukup banyak juga,” beber dia.

Terkait pembinaan budidaya ikan apakah langsung dari dinas, papar pria yang pernah menjadi kasie di DisTarkim, setiap tahun ada pelatihannya. Memang diakui ada keterbatasan pada anggaran.

“Tidak semua kelompok bisa diikuti pelatihan paling banyak sekitar 5 sampai 10 kelompok. Kadang yang datang 1 kelompok anggotanya 2 orang, 3 orang, bahkan sampai 5 orang,” papar dia.

Untuk panen lele ini, menurutnya kelompok ini punya pengepul. Terutama yang di Cikarang Timur budidaya patin dimana komunitas ini ada penampung nya.

“Ikan patin di kirimnya ke jakarta untuk daging ikan filet. Dimana perbulannya itu sampai antara 3 sudah 5 ton. Soal keuntungan yang di peroleh pembudidaya kita tidak pernah tahu, disini kita hanya mencatat hasil produksi saja.” tandas dia.

Target perikanan sesuai RPJMD 2017-2022 dari semua komoditas perikanan baik laut, tangkap, dan budidaya sekitar 65 ribu ton pertahun.

“Target pertahun itu sekitar 5 sampai 7 persen, dan alhamdulilah semua tercapai dimana sebelumnya 60 ribu kini menjadi 65 ribu ton.” pungkas dia. (dj)