
CIKARANG UTARA– Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi berencana mewujudkan angkutan umum yang memberikan rasa aman dan kenyamanan kepada pengguna angkutan umum yang dilengkapi fasilitas berpendingin (AC).
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Angkutan pada Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi, Sugiharto di sela-sela waktu santainya, Selasa (05/10/2021).
“Karena kondisi saat ini masih dalam pandemi Covid-19 level 3, Angkutan ber Ac ini rencananya akan melakukan uji coba dahulu trayek ke sejumlah route mulai dari stasiun melalui kawasan industri dari jababeka I dan Jababeka II lalu Living Plaza hingga ke Orange Country Meikarta,” ungkap dia kepada Kabarinbekasi.com
Jelas dia, pengoperasian angkutan umum yang aman dan nyama serta di lengkapi fasilitas pendingin ruangan diharapkan dapat di terima masyarakat terutama para karyawan yang bekerja di berbagai kawasan yang tersebar di Kabupaten Bekasi.
“Pihak ketiga ini sudah mengajukan ijin ke kita untuk lounching, tetapi pihaknya (Dishub-red) memilih waktu yang pas saat pandemi Covid-19 jeda turun ke level yang lebih baik.” kata dia.
Terkait kajian lapangan untuk operasional angkutan ber Ac ini, papar dia tidak ada kajian secara khusus dilakukan. Namun, melainkan dari studi lapangan karena banyak para karyawan perusahaan di berbagai kawasan industri sangat susah untuk menjangkau lokasi terdekat seperti mall lantaran di kawasan industri sendiri sangat susah mencari tempat makan yang lengkap.
Bahkan saat jam pulang kerja bubaran karyawan maka angkutan ber Ac ini ga perlu keluar kawasan lagi. tetapi langsung menuju stasiun sebagai tempat transit bagi karyawan yang berdomisli di jakarta. Artinya angkutan ini di khususkan melayani karyawan dan masyarakat ke tempat tujuan yang di inginkan tanpa perlu mampir lagi ke tempat lain.
“Kalau nanti saat uji coba prospeknya bagus dan berhasil maka proyek ini dilanjutkan. Saya pribadi bilang belom bisa buka jalur dulu, tetapi saya minta persilahkan uji coba dulu routenya,” tukas dia.
Terkait rencana penerapan tarif sendiri seperti apa, menurutnya sampai saat ini belum ada keputusan tarif resmi yang di buat baik dari Dishub maupun Organda Kabupaten Bekasi.
“Kita pinginnya ada uji coba dulu, ada tidak pangsa pasarnya, kemudian daya tariknya lalu peminatnya ada tidak. Karena ini salah satu bentuk penelitian yang harus kita ketahui terlebih dahulu sebelum di tetapkan,” ujar dia.
“Sekarang ini kondisi angkutan umum di wilayah kabupaten bekasi sangat menyedihkan kondisinya karena kalah saing dengan ojol.” kata dia
Sebenarnya secara tidak langsung kita ini bersaing dengan Ojol, intinya angkutan ber Ac akan menjadi kebangkitan angkutan umum (Back To Angkot).” sambung dia.
Sugiharto menambahkan, bahwa pihaknya di sini mencoba untuk membangun layanan angkutan umum yang lebih baik lagi di dukung pendingin ruangan yang aman dan nyaman.
“Sistem berbayar pun dinon tunai dengan menggunakan aplikasi khusus yang bisa di download di playstore,” pungkas dia. (dj)