Sekda Didampingi Ketua Koni Beri Penghargaan Kepada Atlet Peraih Medali SEA

TAMBUN SELATAN – Pemerintah Kabupaten Bekasi, memberikan apresiasi dalam bentuk penghargaan kepada dua pesilat peraih medali ajang Southeast Asia (SEA) Pencak Silat Championship 2022, 25-27 Februari di OCBC Arena Singapura.

Peraih medali emas kategori senior match female 70-76 kilogram Rahmawati menerima uang pembinaan sebesar Rp50 juta sedangkan Asep Yuldan Sani yang meraih perak di nomor senior artistic male single mendapatkan Rp35 juta.

“Kita memberikan Apresiasi setinggi-tingginya kepada atlet kita yang telah berjuang mengharumkan nama Indonesia di level Internasional. Terima kasih atas perjuangan dan prestasi yang diraih,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi Dedy Supriyadi usai memberikan penghargaan atlet di Museum Digital Gedung Juang Tambun, Sabtu.

Dia berpesan agar kedua pesilat ini tidak berpuas diri dengan pencapaian mereka saat ini dan terus berlatih secara konsisten agar mampu meraih prestasi lebih tinggi lagi.

“Semoga dua pesilat kita ini bisa menjadi contoh bagi atlet-atlet lain terutama yang sedang berjuang menggapai prestasi. Karena sebetulnya juga sudah ada beberapa atlet Kabupaten Bekasi yang mampu berprestasi di level internasional,” katanya.

Pemerintah daerah akan terus berupaya meningkatkan prestasi olahraga melalui kerja sama seluruh stakeholder agar pembangunan olahraga dapat sejalan dengan prestasi yang menjadi indikator keberhasilan.

Salah satunya dengan memaksimalkan muatan lokal pencak silat pada kurikulum pendidikan mulai dari jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi sehingga mampu mencetak bibit atlet potensial.

“Tentu ini membutuhkan atensi seluruh pihak, baik dunia pendidikan hingga insan olahraga. Ajang para pelatih, manajer, dan official mencari serta menyiapkan putra-putri daerah untuk melahirkan atlet baru yang berprestasi,” katanya.

Di tempat yang sama Ketua KONI Kabupaten Bekasi Reza Luthfi Hasan mengatakan prestasi kedua pesilatnya ini secara tidak langsung juga menggambarkan kembali sejarah wilayahnya yang dikenal sebagai daerah jawara.

“Kabupaten Bekasi dulu dikenal daerah jawara, sekarang masih banyak jawara dan atlet-atletnya juga menjadi jawara, maka kalau jawara tidak ada kata lain kecuali juara. Jadi tradisi juara di Kabupaten Bekasi ini dalam hal apapun termasuk prestasi olahraga, harus menjadikan juara sebagai tradisi,” katanya.

Reza mengaku keberhasilan di kancah internasional ini merupakan modal kuat Kabupaten Bekasi menyambut perhelatan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat pada November 2022 mendatang dengan mengusung target juara umum.

“Tidak ada kata lain karena prestasi adalah harga diri. Kita sudah desain untuk menjadi juara umum. Tahun 2014 kita juara umum, 2018 peringkat ketiga ini berarti kehilangan harga diri dan di 2022 nanti tekad kami adalah mengembalikan harga diri yang hilang,” kata dia. (dj)